Senin, 20 Juli 2009

Tamu (agak)Istimewa

Ada tamu istimewa datang kerumah ku siang ini. Istimewa. Iya sangat istimewa bagiku. Bukan cewek cantik, bukan mantan pacar (klo mantan pacar sih gak istimewa. Malah bisa remuk redam hatiku ni. he3). Bukan juga Mulan Jameela (yang ini tambah gak mungkin nih). Tak lain tak bukan tamu itu adalah sahabat-sahabatku semasa SMA dulu. (baca:teman gila). Mereka bertiga. emang sih cuma bertiga. Tapi percaayalah. Kekuatan tiga personel ini cukup untuk meluluhlantakkan se isi kelas IPS waktu itu. Rekor korban yang pernah mereka timbulkan adalah 30 korban tewas, 45 luka-luka, 8 emas dan 2 perunggu (olimpiade kaleee?). Kekuatan hancurnya hampir sama dengan satu SSK (satuan setingkat Kompi) Banci Stadion. (Kenapa ya, temen kita yang satu ini demen banget maen di Stadion. padahal bukan pemain bola lho). Mereka bertiga adalah aktor terkenal di kelas IPS pad masanya. Gak jago tapi sok jago, gak pinter tapi sok pinter, Gak seberapa ganteng tapi memproklamasikan diri sebagai playboy cap satelit (playboy apa agar-agar sih mereka).
Tampilan mereka masih seperti yang dulu. Salah satu dari mereka tetep dengan tampilan formal parlente. Mirip orang tua. Dia ini dipercaya tidak pernah melewati masa kecil dan muda terlebih dahulu. Lahir langsung tua dan kumisan. Kita sepakat memanggil dia ‘bapak’. Bukan gara-gara kedewsaanya ataupun umurnya yang tua, tapi karena penampilannya yang gak bisa tampil sewajarnya (padahal dia menganggap itu wajar-wajar saja). Jauh dari kesan sangar, kebapakan (wajahnya), orang yang tidak tahu mungkin mengira temen ku ini satu angkatan dengan penyanyi reggae Mbah Surip (uyeah...uyeah...Yo maaan !).
Ah itulah diantaranya cuplikan scene masa lalu geng kami. nama kami Cukup tercemar (bukan terkenal, gak lagi salah ketik. emang bener, tercemar). Ya cukup dikenal dikalangan keluarga masing-masing. Mereka berkumpul kembali, bertukar obrolan. Bertanya kabar temen2 yang telah lama menghilang (sebenarnya sih masih eksis temen2 kita. Cuma kita ajah yang pada kagak tau). Ada temen kita yang culun banget. Dulu ngambil ekstra bola, dan konon temen kita ini adalah lawak penghibur sejati di atas lapangan bola. Bukan karena aksi menggoreng bola, bukan juga karena kago mebobol gawang musuh, tapi karena ketidak pintaraanya (baca:bodoh) dalam bermain bola. Tapi cukup menhibur, layak di tonton (layak ukuran siapa dulu nih?) dan selalu dinanti-nanti penampilannya. Seperti halnya taufik hidayat saat masuk lapangan sepak bola (eh, Taufik hidayat bukannya pemain basket ya?). Tapi bukan itu inti permasalahan, tapi intinya adalah profesi sekarang yang dia tekuni. Profesi yang sebenarnya kami kurang setuju (mungkin dia sendiri juga gak setuju), pekerjaanya sekarang adalah Sipir Penjara. Hah...anak se culun dia jadi Sipir penjara. Gak papa lah, Bisa jadi hiburan gratis bagi pesakitan-pesakitan di hotel prodeo tempat dia bekerja, he3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar